Senin, 14 November 2016

Arti perpustakaan pada saat ini bukan lagi sebagai tempat untuk menyimpan buku dengan tata urutan tertentu, namun sudah berubah menjadi sumber informasi. Koleksi perpustakaan sebagai sumber informasi adalah multimedia, yaitu bukan saja hanya karya cetak, melainkan sudah dari berbagai media. Hal ini sesuai dengan UU No. 2 tahun 1992 tentang Pendidikan Nasional bawa salah satu sarana untuk mencerdaskan bangsa adalah dibentuk suatu perpustakaan di tiap tingkat sekolah (dari TK sampai perguruan tinggi).


Pengertian dan Fungsi Perpustakaan

Pengertian Perpustakaan

Pengertian perpustakaan yang telah dibicarakan dalam berbagai sumber, namun secara umum perpustakaan dapat didefinisikan sebagai suatu institusi yang di dalamnya tercakup unsur koleksi (informasi), pengolahan, penyimpanan, dan pemakai. Pengertian perpustakaan pada saat ini bukan lagi merupakan sebuah gedung atau ruangan yang menyimpan berbagai macam bahan pustaka yang diatur menurut sistem tertentu, melainkan suatu sumber pengetahuan. Apabila hendak mengetahui suatu perpustakaan secara menyeluruh, sebaiknya dipahami lebih dulu apa arti, tujuan, dan fungsi perpustakaan tersebut didirikan.

Berikut pengertian kata-kata yang berhubungan dengan perpustakaan sehingga pustakawan maupun masyarakat umum akan lebih mudah untuk memahami sistem perpustakaan secara menyeluruh. 
  1. Pustaka atau buku atau kitab, yaitu kumpulan atau bahan yang berisi hasil tulisan atau cetakan, dijilid menjadi satu agar mudah dibaca dan sedikitnya berjumlah 48 halaman.
  2. Perpustakaan, secara umum, yaitu kumpulan buku atau bangunan fisik tempat buku dikumpulkan, disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai.
  3. Pustakawan, yaitu orang yang bekerja di perpustakaan atau lembaga sejenisnya dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal (di Indonesia kriteria pendidikan minimal D2 dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi).
  4. Kepustakaan, yaitu bahan bacaan cetak maupun rekam yang digunakan untuk menyusun karangan makalah, artikel, laporan ilmiah, dan sejenisnya.
  5. Ilmu Perpustakaan, yaitu ilmu yang mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan.
  6. Kepustakawanan, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan pustakawan, seperti profesi kepustakawanan dan penerapan ilmu, misalnya dalam hal pangeadaan koleksi, pengolahan, pendayagunaan, dan penyebaran informasi kepada pemakai.

Fungsi Perpustakaan

Ada berbagi Setiap perpustakaan diselenggarakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena itu, ada perbedaan fungsi yang sifatnya lebih spesifik pada setiap jenis perpustakaan. Menurut beberapa sumber bahwa pada umumnya perpustakaan mempunyai fungsi yang sama sebagai berikut.
  1. Penyimpanan
  2. Pendidikan
  3. Penelitian
  4. Informasi
  5. Rekreasi Kultural

Jenis Perpustakaan

Pada hakikatnya semua jenis perpustakaan merupakan bagian dari sistem pendidikan dan informasi masyarakat. Dengan demikian, perpustakaan bukan saja berperan sebagai penyedia informasi, tetapi juga terlibat aktif dalam upaya menyadarkan masyarakat akan kebutuhan informasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya berbagai jenis perpustakaan

  1. Munculnya berbagai jenis media informasi
  2. Adanya keperluan informasi yang dibutuhkan berbagai jenis/kelompok pembaca.
  3. Adanya berbagai spesialis subjek, termasuk ruang lingkup subjek serta perincian subjek yang bersangkutan.
  4. Adanya ledakan informasi, yakni pertumbuhan literatur yang cepat dan sangat banyak sehingga tidak memungkinkan sebuah perpustakaan memiliki semua terbitan yang ada.
Selain dari faktor diatas, ada juga beberapa aspek yang mempengaruhi munculnya berbagai jenis perpustakaan. Diantaranya:
  • Tugas dan fungsi perpustakaan
  • Pemakai atau pengguna perpustakaan.
  • Koleksi perpustakaan.
Berikut adalah jenis perpustakaan yang muncul dari berbagai faktor dan aspek di atas.


  1. Perpustakaan Nasional
  2. Perpustakaan Umum
  3. Perpustakaan Sekolah
  4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
  5. Perpustakaan Khusus
 Sejarah perpustakaan diawali dengan ditemukannya tulisan, bahan tulis, serta alat tulis. Peninggalan berupa tulisan dimulai sejak adanya peradaban. Kapan perpustakaan mulai berdiri tidak pernah diketahui dengan pasti. Namun, berdasarkan penelitian arkeologis, perpustakaan telah dikenal sejak peradaban Sumeria sekitar 5000 tahun sebelum Masehi. Perkembangan perpustakaan tersebut segera ditiru negara tetangganya, seperti Babylonia. Pada waktu itu, orang-orang purba menggunakan bahan tulis berupa tanah liat.

Perkembangan Perpustakaan di Indonesia sampai dengan Kemerdekaan

Sampai sekarang pustakawan maupun sejarawan Indonesia belum mengetahui dengan pasti kapan perpustakaan pertama kali berdiri di Indonesia. Mungkin ada pendapat yang mengatakan bahwa kelahiran perpustakaan di Indonesia ditandai dengan dikenalnya tulisan. Jika pendapat ini benar maka sejarah perpustakaan di Indonesia harus dimulai sekitar tahun 400-an, saat lingga berupa batu dengan tulisan tentang raja Kutai, tetapi saat orang mengenal tulisan tidaklah sama dengan saat pembentukan perpustakaan.

Berdasarkan sumber sekunder, perpustakaan yang paling awal berdiri terjadi pada masa Hindia belanda atau VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Berdasarkan sember Belanda tersebut, perpustakaan tertua yang didirikan Belanda adalah perpustakaan sebuah gereja di Batavia (kini Jkarta) yang dirintis sejak tahun 1624.

Pada zaman Hindia Belanda juga berkembang sejenis perpustakaan komersial., dikenal dengan nama Huurbibliotheek atau perpustakaan sewa.

Berbeda dengan keadaan zaman Hindia Belanda maka sumber informasi mengenai situasi perpustakaan zaman Jepang hampir tidak ada. Pemerintah pendudukan Jepang (1942-1945) mengeluarkan peraturan melarang penggunaan buku-buku yang ditulis dalam bahasa Belanda, Inggris, Prancis, untuk digunakan di sekolah. Akibat larangan ini maka perpustakaan fakultas yang ada praktis tidak dapat digunakan karena sebagian besar buku dicetak dalam bahasa Belanda.

Perkembangan Perpustakaan di Indonesia setelah Kemerdekaan (1945 - sampai sekarang)

Sesudah Jepang menyerah , Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada Tahun 1945. Pemerintah RI mendirikan Perpoestakaan Negara Repoeblik Indonesia di Yogyakarta pada tahun 1948.

Sebagai kelanjutan pembangunan perpustakaan, pemerintah juga mendirikan Perpustakaan Negara, diatur dalam Surat Keputusan Menteri PP&K NO. 29103 tanggal 23 Mei 1956. Dalam surat keputusan tersebut dinyatakan bahwa Perpustakaan Negara berfungsi sebagai perpustakaan umum serta mempunyai tugas berikut:
  • Membantu perkembangan perpustakaan lain dan menciptakan serta menyelenggarakan kerja sama antar perpustakaan.
  • Berusaha menambah produksi mengenai literature fungsional.
  • Menyelenggarakan book-mobile unit.
  • Menyelenggarakan pendidikan berupa kursus perpustakaan, berusaha mengadakan katalog induk.
  • Merupakan perpustakaan referensi untuk tingkat provinsi.
saat ini meskipun hasil budaya terekam (noncetak) makin banyak masuk ke dalam perpustakaan, namun buku dan hasil budaya tercetak lainnya masih merupakan bagian bahan pustaka terbesar. Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah RI telah mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan, terutama dari segi pengadaan, pelestarian,penyebaran, dan manfaatnya. 

Pengertian, Jenis dan Manfaat Katalog 

Pengertian, Jenis dan Manfaat Katalog

Pengertian Katalog

Katalog dalam pengertian kita adalah daftar yang berisi informasi tentang bahan pustaka atau dokumen yang terdapat pada perpustakaan, toko buku, maupun penerbit tertentu. Pengertian katalog dapat lebih luas dari batasan tersebut.

Jenis-Jenis Katalog

Beberapa contoh katalog yang banyak ditemui di perpustakaan adalah sebagai berikut.
  1. Katalog Nasional
  2. Katalog Induk
  3. Katalog Induk Majalah
  4. Katalog Penerbit/Toko Buku
  5. Katalog Tambahan Buku dan Majalah

Manfaat Katalog

1. Sebagai sarana untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada pada satu atau beberapa perpustakaan:
  • Yang ditulis oleh pengarang tertentu
  • Dengan judul tertentu
  • Mengenai subjek tertentu
2. Untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada di suatu perpustakaan lain.
3. Untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada di pasaran agar dibeli.
4. Untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada dan diterbitkan di dalam suatu negara.
5. Sebagai sarana pemilihan koleksi untuk perpustakaan.
6. Sebagai sarana promosi buku bagi toko buku/penerbit.

Pengertian Klasifikasi Perpustakaan

Klasifikasi perpustakaan adalah penyusunan sistematik terhadap buku dan materi perpustakaan lain, katalog atau entri indeks berdasarkan subjek, dalam cara paling berguna bagi mereka yang membaca atau mencari informasi. Dengan kata lain, klasifikasi berfungsi ganda, yaitu (1) sebagai gawai penyusunan buku di rak (2) sebagai sarana penyusunan entri bibliografis dalam katalog tercetak, bibliografi, dan indeks dalam tata susunan sistematis, misalnya bibliografi Nasional Indonesia terbitan Perpustakaan Nasional disusun menurut bagian klasifikasi Dewey.

Klasifikasi Perpustakaan

Tujuan Klasifikasi Perpustakaan

Tujuan klasifikasi perpustakaan yaitu berusaha menemukan kembali materi perpustakaan yang dimiliki perpustakaan dengan tidak memandang besar kecilnya koleksi perpustakaan. Berikut adalah beberapa tujuan klasifikasi perpustakaan yang sempat Admin rangkum dan sajikan kepada pengunjung perpustakaan-iqra.com.
  1. Menghasilkan urutan yang bermanfaat
  2. Penempatan yang tepat
  3. Penyusunan mekanis
  4. Tambahan Materi Perpustakaan Bary
  5. Penarikan Materi Perpustakaan dari Rak
Tujuan lain mencakup berikut ini.
  • Menyusun bibliografi artinya daftar materi perpustakaan mengenai sebuah subjek.
  • Klasifikasi Informasi.
  • Klasifikasi statistik berbagai jenis kegiatan perpustakaan.
  • Klasifikasi saran yang diterima dari pengunjung perpustakaan.
Pentingnya Pelestarian Bahan Pustaka 

Bidang pelestarian bahan pustaka adalah bidang yang masih baru dalam dunia perpustakaan. Kesadaran akan pentingnya pelestarian ini baru dimulai sejak tahun 1996, yaitu pada saat ada banjir di Florence, Italia yang merusak koleksi perpustakaan nasional Italia serta benda-benda seni yang lain.

Bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga dan anggaran. Unsur-unsur tersebut satu sama lain saling berkaitan dan saling mendukung untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik.

Pentingnya Pelestarian Bahan Pustaka

Maksud dan Tujuan Pelestarian Bahan Pustaka

Maksud pelestarian bahan pustaka adalah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat mengalami kerusakan. Bahkan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.

Tujuan pelestarian bahan pustaka ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
  • Menyelamatkan nilai informasi dokumen.
  • Menyelamatkan fisik dokumen.
  • Mengatasi kendala kekurangan ruang.
  • Mempercepat perolehan informasi, seperti dokumen yang tersimpan dalam CD (Compact Disc) sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak dekat maupun jarak jauh, sehingga pemakaian dokumen atau bahan pustaka menjadi lebih optimal.

Fungsi Pelestarian Bahan Pustaka

Fungsi pelestarian yaitu menjaga agar koleksi perpustakaan tidak diganggu oleh tangan jahil, serangga yang iseng, atau jamur yang merajalela pada buku-buku yang ditempatkan di ruang yang lembab.

Fungsi pelestarian jika dirangkum adalah sebagai berikut.
  1. Fungsi melindungi.
  2. Fungsi pengawetan
  3. Fungsi kesehatan.
  4. Fungsi pendidikan.
  5. Fungsi kesabaran.
  6. Fungsi sosial.
  7. Fungsi keindahan.
  8. Fungsi ekonomi.

Unsur-Unsur Pelestarian

Berbagai unsur penting yang wajib kita perhatikan dalam pelestarian bahan pustaka yaitu:
  1. Manajemennya.
  2. Tenaga yang merawat bahan pustaka dengan keahlian yang mereka miliki.
  3. Laboratorium.
  4. Dana untuk keperluan kegiatan pelestarian harus diusahakan dan dimonitor dengan baik, sehingga pelestarian tidak akan mengalami gangguan.